Skip to main content

Posts

Showing posts from February 26, 2017

Lidah kaku Mengucap La Hawla Walaa Quwwata

Berkali-kali dibenarkan. Tidak bisa juga. Beliau tetap menggunakan "ka" untuk "ha". Contohnya saat mengucapkan الحمد الله رب العلمين  beliau bacanya "Alkamdulillahi rabil ngalamiin". Lidahnya kaku. Meski pada sebagian orang jawa yang benar-benar seperti kasus beliau ini, ada saja perubahan setelah belajar. Namun, belajar membaca Al Qur'an sesuai dengan pelafalan huruf yang benar jika sudah tua ya agak susah. Sepertinya default bawaan lahir lidahnya begitu. Seperti orang di bangsa tertentu yang tidak bisa mengucap "ق" dengan benar sehingga lebih terdengar seperti "gha" daripada "qo". Seperti kami. Orang Banjar yang tinggal di pesisir Banjarmasin, kabupaten Banjar atau seputar Amuntai, lidah kami default dengan "r" yang 'betagar' atau 'r' yang tidak sepatutnya disebutkan. Beberapa dari kami kemudian belajar "errrrrrrrrrrr" atau berlatih dengan "ularrr melingkarrr di pinggirrrr p...

Wahsyi, From Zero to Hero

Terceritalah seorang Budak Ethiopia. Namanya Wahsyi bin Harb. Oleh Hindun dia Dijanjikan kebebasan jika mampu membalaskan dendam kematian ayahnya pada salah satu dari ketiga orang. Muhammad shallahu'alayhiwassalam, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Di saat peperangan Uhud, dua nama di atas berada jauh dan sulit untuk dibunuh. Sedang Hamzah berperang seperti singa (kemudian beliau dijuluki اسد الله singa Allah). Dalam kesibukan menghadapi lawan itulah paman Nabi itu terlihat lengah dan tak terlalu memperhatiakan sekeliling. Di situlah Wahsyi melihat kesempatan. Dengan keahliannya, sebagai seorang Ethiopian, Wahsyi kemudian melemparkan lembing. Lembing tepat mengenai pinggang Hamzah dan tembus hingga di antara kedua kakinya. Kekuatan dalam hatinya membuat Hamzah masih ingin melawan. Namun apa daya sakit yang tak Terperi itu lebih kuat sehingga membuatnya tumbang. Dan episode selanjutnya dari peristiwa terbunuhnya Hamzah ini kita tahu bersama. Hindun membelah dad...