Tahun 2014 dan 2015, saat lagi senang-senangnya menggunakan TAKSI (sebutan untuk angkot di Kalsel) untuk mengantar saya dari Banjarbaru menuju Amuntai atau sebaliknya. Saya terpikir untuk membuat layanan TAKSI dengan menggunakan aplikasi. Karena jujur saja, meski sudah punya langganan yang bisa di booked kursi lalu minta jemput dan antar sesuai keinginan kita. Saya masih merasa, keberadaan TAKSI ini nyaris punah. Dengan menjamurnya mobil pribadi dan kendaraan roda dua, perjalanan banyak supir taksi yang akhirnya banting setir menjual armadanya. Karena setiap hari banyak yang harus nombok biaya bensin karena kurang penumpang. Begini nih wujud dan penampakan TAKSI di Kal-Sel Sering juga penumpang terlantar selama beberapa jam untuk menunggu penumpang lain baik di terminal Km. 6 atau terminal lain. Parahnya, saya pernah mengalami berganti taksi hingga tiga kail dengan tujuan yang sama. Supir taksi mengaku, modal tidak nutup . Jadi mending di salin ke pengemudi lain yang mempuny...
Teman Inspirasi dan Sahabat Investasi Anda