Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Puisi

Rindu

Rindu itu adalah Anugerah dari Allah Insan yang berhati nurani Punya rasa rindu Rindu pada kedamaian Rindu akan ketenangan Rindu pada kebenaran Rindu kepada Tuhan... -Rindu-  Hijjaz Salah satu kepingan puzzle dari cinta yang melekat adalah menggebunya rindu. Yang oleh sebagian pecinta membara di awal, memudar karena berkurangnya jarak. Betul, rindu muncul karena sudah muncul jarak antara subjek percintaan. Adalah khawatir kita, pabila jarak bertambah tidak ada getar rindu sama sekali.

Duhai Gadisku

Saat tangismu memecah subuh Tak ada lagi duka apalagi kantuk di mata Kamu senyum tapi belum melihat betul siapa diriku   Duhai gadisku Perlahan kau tumbuh Dalam buai dan pelukan Aku memandimu basah Tabur badan aroma pandan Duhai gadisku Saat kau hanya seorang Kau kayaknya bintang terang Selalu jadi perhatian Saat bintang lain muncul Lalu menampakkan sinarnya Kau nampak tidak senang Cemburu, tapi sayang Duhai gadisku Saat kau rindu menggebu Mimpi malam membangunkannya Memanggil aku Namun, saat kuajak bicara melalui udara Kau diam malu Seandai bicara, "abah... datanglah padamu Duhai gadisku Aku pun rindu padamu Membersamaimu, menyaksi tumbuh kembangmu Bersabar menahan ledakan emosimu Dan bertegas pada laku ganjilmu Duhai gadisku Jika waktu semalam tak pernah cukup dalam seminggu Izinkan ayahmu membalut sedemikian doa Agar malam dan mainmu bersamaku Duhai gadisku Ku mencintaimu *Untuk gadisku, puteriku sayang...

Tidurlah Wahai Diri

Setiap titik udara yang berangsur menjadi dingin Kau tetap gagah berdiri, meski diterpa angin Tidurlah wahai diri Lamat-lamat lalu kupandang wajahmu Senyumu merekah bersama mata yang sayu Begitu mudahkah kau memanggil dengan suaramu yang merdu Hai! Bukankah aku sudah menunggumu! Tidurlah wahai diri Pergilah ke alam mimpi Mengukur badan ke dalam relaksasi Tidak cukupkah makan dan lelah menghajarmu? Malam telah mempersunting dirimu untuk tak terjaga Menyelimutimu memberi energi Bila kian ringkih kau akan tahu  Renta menanti, tua belum tentu Tapi mati, pasti akan bertamu Kau tahu, Bantal dan Guling adalah selir setiamu Membersama alunan dengkur yang syahdu Tidurlah wahai diri Tutuplah mata sejenak dan penuhilah jatah jasad Janganlah malam sampai berteriak menggil-manggil dengan suara serak  Tidurlah wahai Diri Tidurlah Wahai Diri - Image Source: mrwallpaper, Moon Stars Banjarbaru, 29 April 2016 Hen...

Tiada yang salah

Tiada yang salah Dari siapa kau dilahirkan Di mana kau lahir Suku apapun dirimu * udah segitu aja hendramadjid.com - Puisi Sederhana - Source: Google Image

Aku Ingin Ayah

Mau makan, Tidak mau Aku ingin Ayah Eh kita jalan-jalan Yuk! Tidak... Aku ingin Ayah Main deh Main sama Ayah Sama Ayah aja Ma... Kita susul ayah Aku ingin ayah Puisi Tentang Ayah (ini adalah puisi untuk anakku yang seminggu lalu terus mencari ayahnya. Cepat sembuh ya naak...)

Bawa Aku Padamu, Cinta...

Puisi: Bawa Aku padamu, Cinta Diujung jalan itu kau bersembunyi Tiap kukejar kau lari kukejar lagi lari lagi Sampai kaki ini mulai lelah berlari kaupun terdiam dengan senyum berseri Senyummu itu melempar arti Ayo! Kejar Aku lagi Tapi, keringatku yang mengailr kali Ingin katakan: Aku tak sanggup lagi Jauh di lubuk hati Aku menguatkan diri Dengan tertatih melangkah kaki Tiada disangka tertusuk duri Kau terus lari Sampai kutemui sosok serupa bidadari Tidak! Itu bukan kamu yang aku cari Ke mana kau bersembunyi? Haruskah aku mengayuh sendiri bahtera ini? Sekali waktu, kau datang padaku Wahai pengganggu,  akan tibalah saatmu Kau hanya perlu waktu Karena Sekarang bukanlah saatku Jadi. Maukah kau menunggu? Kau boleh berlari mengejarku Tapi, aku hanya akan berhenti saat itu Saat di mana kau telah siap menerimaku Aku bukan siapa-siapa Aku hanya cinta Owh! Aku tahu Kapankah waktu itu? Kau tidak perl...

Tajuk Ikhlas

Perjalanan gelap tanpa cahaya Menciutkan semangat dalam jiwa Aku lemah Apakah kukalah Haruskah menyerah pasrah Dalam sunyi itu Berbisik suara syahdu Menyeru tawakal kepada yang Esa Berikhtiar penuh kepada sang kuasa Mensyukuri segala cipta Seumpama kepompong kehidupan Yang dirawat dengan penuh kasih sayang Hingga menjelma kupu kupu menawan Nan indah menjulang semangat Kendati ku tahu Setiap yang bersayap pasti kan terbang Begitu ikhlas Kau ajarkan Diakhir pengharapan dunia Kehidupan fana Demi akhirat kekal bahagia .... Oleh: Khairani Kalem Bro

Satu Jam Saja

Good Pic Tahukah kamu kawan? Bahwa bumi memiliki hari Dihari di mana manusia berperadaban Hati siap tanpa energi Satu jam saja Bagi belahan bumi Berkelimpahan energi Satu jam saja listrik mati Untuk Menghentikan tamak diri Katanya, satu jam saja! Tapi belahan bumi kami berbeda Sama sekali tidak sama Setiap hari pasti ada listrik mati Bahkan macam minum obat saja: Tigakali Sehari Bumi kami lumbung energi Tapi energi selalu pergi Satu jam saja Bisakah penyelenggara negeri ini Kenapa pembangkit renta diserahkan kepada kami Untuk memenuhi kebutuhan yang tiada terperi Bertambah pengguna setiap hari Satu jam saja, Bisakah kalian para propagandis? Tidak berkampanye atas kami Soal hari bumi? Jika sekadar satu jam listrik mati Sudah lama kami mengalami Bahkan serentak kota kami mati Satu jam? Tidak! Di sini listrik mati bisa setengah hari! Catatan: Puisi Sebagai respon earth hour dan pemadaman sporadis di kalsel Eat...

Mengharap Sanjung Puji

Beramal itu tujuannya bukanlah untuk mendapat sanjung puji. Karena mengharap sanjung puji (manusia) hanyalah sikap orang yang tak terpuji... (intisari perkataan sebuah rap dari rapper Tufail Al Ghifari)

Inteam - Kepastian

Pagi ini saat membuka playlist , langsung on -kan lagunya Intim yang berjudul "Kepastian". Mungkin tidak terlalu banyak yang tahu lagu ini, tapi bagi yang gemar nasyid pasti akan langsung nyetel . siapakah yang lebih mulia dari mereka yang tidak lupa janji Allah adalah kepastian dan nikmat syurga adalah indah Begitu lagu ini diakhiri. Sebagaimana pada umumnya nasyid (lagu-lagu Islami) biasa memulai dengan prolog lalu kesimpulan. Lagu ini