Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kritik

Panas Panas Tahi Ayam

Coba perhatikan, Berapa lama sebuah topik menjadi tren di sebuah media sosial atau lebih umum lagi, tren di dalam sebuah komunitas bernama masyarakat? Setahun? Enam bulan? Empat bulan? Sebulan? Atau bahkan seminggu? Sekarang timeline kita tidak lagi penuh dengan tema: "om telolet om" tapi soal "keNAIKan harga produk dan jasa" setelah sebelumnya diselingi dengan "bom panci"dan "alat bukti timbangan". Atau yang lumayan lama, soal aksi damai, pengadilan penistaan agama dan lain sebagainya. Semua itu nyaris tidak mewarnai timeline dan pembicaraan kita setahun penuh. Bahkan, ada tren yang hanya bertahan selama satu Minggu. Setelah itu, kita lupa atau terlupakan dengan isu, tren apatah topik terbaru. Saya sendiri secara pribadi jadi penasaran. Ada apa dengan topik ini? Koq bisa hits? Sehingga kadang ikutan nyentil juga dalam bentuk status. Walau pada kenyataannya, saya seperti terbawa sebuah arus deras yang berakhir singkat dan kembali dibaw...

Andai Aku Jadi Orang Kaya

Ada lagu yang di era 90-an dari Oppie Andaresta. Lirik refferen nya berisi khayalan "Andai aku jadi orang kaya" Dan beberapa pengandaian lain yang seolah menggambarkan soal mimpi anak-anak muda saat itu. Kata "andai" sendiri sepertinya sebagai bentuk apologi dan penyesalan terhadap kondisi yang di hadapi saat ini. Karena itu, sambungan kalimat setelahnya ada kondisi yang ingin dia miliki terwujud. pengen traktir lah, pengen liburan lah dan segala macam keinginan lain. Jikapun sama dengan cita-cita, ternyata orientasinya -meminjam Istilah KUBIK Leadership- to have. Bukan to be. Ini berbeda sekali dengan jawaban atas cita-cita di waktu kecil yang berorientasi pada to be. Kita jawabnya Khan "ingin jadi dokter", "ingin jadi tentara", bahkan "ingin jadi presiden". Barangkali karena memang saat kita kecil, kita tidak diajarkan untuk bernafsu dengan segala macam materil. Nyatanya memang. Televisi yang saat itu (bahkan hingga kini) m...

Blunder Klarifikasi Sari Roti

Beberapa Foto asli sudah dihapus oleh netizen di akun facebooknya. Sebagai reaksi dari klarifikasi Sari Roti Masih segar dalam ingatan saya, di saat Aksi Super Damai pada 2 Desember lalu dan beberapa hari setelahnya banyak sekali yang upload beragam foto dan video suasana Monas dan sekitarnya. Tidak luput pula kejadian-kejadian unik seperti ada yang datang dengan kursi roda, merangkak meski tanpa kaki bahkan ada foto-foto berbau hoax yang mengindikasikan ada lafadz Allah di barisan jamaah. Atau video berupa minuman gratis bermerek tertentu yang telah disuntik dan disinyalir mengandung racun atau apalah namanya. Yang menarik. Sebagai seorang penjual dan seorang marketer ada dua buah becak bermerek Sari Roti yang ikutan mejeng Dengan tulisan sederhana di karton yang menunjukkan bahwa itu gratis. Memang banyak yang membagikan makanan cuma-cuma atau dibayar pakai doa. Namun, foto yang satu ini Menggelitik saya. Apakah ini adalah inisiatif pribadi pedagang roti tadi ataukah mem...