Berkali-kali dibenarkan. Tidak bisa juga. Beliau tetap menggunakan "ka" untuk "ha". Contohnya saat mengucapkan الحمد الله رب العلمين beliau bacanya "Alkamdulillahi rabil ngalamiin". Lidahnya kaku. Meski pada sebagian orang jawa yang benar-benar seperti kasus beliau ini, ada saja perubahan setelah belajar.
Namun, belajar membaca Al Qur'an sesuai dengan pelafalan huruf yang benar jika sudah tua ya agak susah. Sepertinya default bawaan lahir lidahnya begitu. Seperti orang di bangsa tertentu yang tidak bisa mengucap "ق" dengan benar sehingga lebih terdengar seperti "gha" daripada "qo".
Seperti kami. Orang Banjar yang tinggal di pesisir Banjarmasin, kabupaten Banjar atau seputar Amuntai, lidah kami default dengan "r" yang 'betagar' atau 'r' yang tidak sepatutnya disebutkan. Beberapa dari kami kemudian belajar "errrrrrrrrrrr" atau berlatih dengan "ularrr melingkarrr di pinggirrrr pagarrrr pak ummarrr..." Dan seterusnya, dan seterusnya. Di dalam bacaan Al quran pun begitu. Harus belajar ikhlas dan mendalam kiranya untuk bisa mengubah bacaan فيه dari dibaca "pihi" menjadi "fiihi".
Sederhananya. Dalam mengucapkan kalimat secara benar dan fasih dalam bahasa Arab dan Al Qur'an orang² dengan lidah pada suku bangsa tertentu harus belajar lebih giat agar tidak keliru paham saat orang lain mendengarkan.
Walau begitu. Jika memang di masa kecil kita belajarnya belum tuntas. Dan lidah rasanya benar-benar kaku, ya mau bagaimana lagi? Sebagian orang harus maklum bahwa tidak semua orang bisa mengubah. Dan tidak lantas membuat kita yang mampu lalu mentertawakan ketidakbisaaan mereka.
Ada teman, yang karena kecadelannya dalam menyebutkan huruf "r" akhirnya berhenti jadi penyiar karena tidak tahan terhadap celaan yang muncul di diudara. Baik melalui SMS ataupun telpon langsung ke radio. Mulai dari yang blak-blakan sampai yang terselubung saran.
Misalnya ada tokoh penting di sebuah negeri yang sulit ngomong lantas dan benar sebuah kalimat dalam bahasa Arab, maka wajar saja. Karena mungkin lidahnya kaku. Dan lingkungan tempat tinggalnya tidak memungkinkan untuk belajar tuntas. Sehingga kalimat لاحول ولاقوّت الاب الله jadi aneh terdengar di telinga kita sewaktu beliau melafalkannya.
Jadi, maklum saja.
Alabio, 020317
Abutsman
Comments
Post a Comment