Beberapa bagian dari suku banjar menyebut UNTUK sebagai ONTOK. Maksudnya saja, sebuah kue yang terbuat dari tepung berisi kacang hijau atau pisang. Mirip onde-onde, tapi UNTUK terbuat dari tepung terigu dan tidak memakai biji wijen. Wadai, atau kue penganan khas banjar ini cukup untuk mengganjal perut. Biasa disantap saat pagi bersama kopi sebelum orang-orang banjar berangkat ke sawah. Namun belakangan, wadai UNTUK juga disantap sebagai camilan dan berisi daging ayam dan abon pula.. Pokoknya mantap lah...
Nah. Tadi malam, beberapa kru dari Djago Kavling berkesempatan menyambangi pasar yang terletak tidak jauh dari kantor. Pasar Karang Rejo ini benar-benar padat. Terlihat dari parkir sepeda motor yang meluber hingga ke luar. Sebagian besar pedagang yang memenuhi pasar ini ternyata orang jawa. Mereka berdiaspora dengan penduduk asli dan seolah telah menyatu. Dapat dilihat dari cara bertutur mereka yang telah banyak menggunakan kata sandang -ai di setiap percakapan. "payu-ai sudah..." contohnya.
Berkeliling pasar (tidak membeli) jadi agenda tiga orang di antara kami. Hanya Pak Rusli yang terlihat serius membeli mie instant, baju buat sophia (anaknya), remote dan kaos real madrid (gak beli, karena gak pas. dan yang jualan cuman nawarin kaos ARSENAL aja. Tiap warna, tiap ukuran ARSENAL). Akhirnya di penghujung lawatan kami, aku beli pentol goreng. Tak jauh dari sana ada orang yang menjual wadai untuk. Dan uniknya dia menjual sambil menggoreng (gak sempat foto, jd gak keliatan gimana lapaknya). Wah... puanas-puanas. Uwenak tenan pasti. Aku beli lima biji, harganya lima ribu rupiah. sstt... jangan bilang-bilang ya kalo aku makan dua!
Setelah melihat kaos bola, kami berempat mampir di lapak rujak cingur. Beli empat bungkus. Sembari menunggu ulekan selesai, kami santap wadai untuk. Dalam waktu singkat, untuk-pun ludes. Alhamdulillah... Pulang ke kantor, kami santap Rujak cingur bersama Martabak mini (yang juga kami beli tak jauh dari pedagang wadai untuk). Mantap!
 |
Penampakan para pedagang |
 |
Makan untuk Selagi panas |
 |
Makannya sambil ditiup, karena panas |
 |
Rujak Cingur cabenya 20 |
 |
Pilih-pilih kaos bola, tapi sisa ARSENAL |
 |
Sambil ngontrol blog djagokavling.com |
 |
Pak Ifansyah, habis makan rujak cingur langsung mules |
Perjalanannya seru. Tapi, Btw lokasinya dimana ya Pasar Karang Rejo tuh? Di Jawa Tengah kah? Jawa Timur kah? Atau luar Jawa? Hehe
ReplyDeleteItu di Banjarbaru kang. Kalimatan Selatan, masih jauh dari Jawa
Deleteitu di Banjarbaru kang. Kalimantan Selatan.... masih jauh dari Jawa
ReplyDeleteMasyaAlloh,, tabacanya pas lagi puasa nah.......
ReplyDeleteAbut dalam parut jadinya... hehe