Besok 18 Juni 2015, telah ditetapkan oleh Muhammadiyah, NU dan pemerintah ditetapkan sebagai 1 Ramadhan (meski sebetulnya sejak Maghrib tanggal 17 Juni sudah masuk 1 Ramadhan). Pun saya, yang meyakini penetapan 1 Ramadhan berdasar Ru'yat Hilal Global ikut berpuasa pertama kali pada hari kamis ini. Alhamdulillah. Ini berarti tinggal hitungan jam saja setelah post ini diterbitkan, kita akan memasuki Ramadhan 1436 H
.
.
![]() |
Sumber: http://sidomi.com/wp-content/uploads/2013/07/Ucapan-Menyambut-Puasa-Ramadhan-2013.jpg |
Tepat tiga hari lalu, sekitar waktu Ashar saya melihat umpan balik dari BBM. Beberapa teman menampil gambar perihal kematian Beberapa lagi mengabarkan kematian seorang tokoh sini yang baru saja meninggal dunia. Innalillahi wainna ilayhirooji'un. Pak Kumis -begitu saya menyebut H Abdussaman Sulaiman bin Haji Basirun yang fotonya terpampang di mana-mana dengan kumis yang khas- atau yang biasa disapa Haji Leman, telah berpulang. Berita ini bukan Isu atau kabar palsu (hoax), karena telah dikonfirmasi banyak pihak kebenarannya. Dan benar saja, besok Banjarmasin Post telah menyediakan banyak sekali halaman tambahan untuk berita duka kematian Pak Kumis. Semoga Allah memberi ampunan dan tempat yang laik untuk beliau.
![]() |
Sumber Foto: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/f0/Sulaiman_HB.jpg/200px-Sulaiman_HB.jpg |
Tapi tulisan ini tidak akan membahas siapa pengusaha dan tokoh politik Partai Golkar itu. Maaf bagi yang merasa salah sangka.
Boleh jadi kematian Pak Kumis hanya salah satu dari sekian banyak kematian yang terjadi dalam sepekan terakhir. Namun karena beliau tokoh yang dikenal masyarakat, jadinya berita ada di mana. Sosial media, Televisi, Koran, Radio di Kalimantan Selatan -sepanjang pengetahuan saya- semua memberitakannya. Iya. Kematian jadi kabar yang hampir setiap hari kita temukan. Bahkan terjadi di antara kebahagiaan lahirnya manusia baru atau resepsi pernikahan. Namun yang sangat disayangkan, mereka -mungkin juga saya- meninggalkan dunia ini sebelum Ramadhan tiba.
Bulan ini adalah bulan yang spesial, sebagaimana yang sering kita baca dan dengarkan dari ceramah. Spesial karena kita (ummat Islam) diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh. Spesial karena setiap amal kebaikan dilipatgandakan balasannya. Spesial karena di bulan inilah Al-Quran pertama kali diturunkan. Spesial karena Syaithan dibelenggu. Spesial karena sepertiganya berisi Rahmat, sepertiga lagi berisi ampunan dan sepertiga terakhirnya berisi pembebasan dari Api neraka. Spesial karena salah satu malamnya kita beramal diganjar pahala seribu tahun. Apalagi? Silakan disebut sendiri...
Karena spesial itulah, banyak orang yang meningkatkan amal ibadahnya di bulan ini. Para wanita yang biasanya berpakaian terbuka, memanjangkan kainnya bahkan menggunakan Khimar (kerudung) dan Jilbab. Masjid-masjid kian penuh pengunjungnya. Bahkan di jalan-jalan makin banyak peminta-minta dan pencari sumbangan karena sebagian besar muslim juga meningkatkan infak dan shadaqahnya. Dan di mana-mana sesuatu yang spesial itu memang dicari-cari dan ditunggu-tunggu..
Maka, alangkah sayangnya kita yang masih hidup dan diberi kesempatan meningkatkan lumbung pahala dan menguras dosa ini tidak memanfaatkannya.
Ibarat kita sedang berada dalam perjalanan, saat itu persediaan bensin dalam kendaraan kita sedang menipis. Hampir habis. Sementara jarak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) masih jauh, yang ada adalah penjual bensin eceran. Saat kita tidak memutuskan untuk singgah dan menambah barang sedikit isi bensin kita di penjual bensin eceran, mungkin kendaraan kita akan mogok karena kehabisan bahan bakar. Kalau kita pakai sepeda motor, kita bisa dorong. Kalau pakai mobil? Masa harus didorong sih? Kemungkinan yang paling dekat ialah kita berjalan kaki atau menumpang kendaraan lain untuk mencari SPBU terdekat untuk dibeli.
Bagi yang telah berpengalaman berkendara jauh, mungkin bisa memperhitungkan antara jarak tempuh, persediaan BBM dan letak SPBU terdekat. Walaupun ini tidak termasuk kondisi tertentu saat BBM sedang langka. SPBU tutup, pengecer bensinpun tak ada. Kalau ada, mereka menjual dengan harga yang tidak wajar. Apa mau dikata?
Hei kawan. Masalahnya kesempatan kita berada di bulan Ramadhan ini terkait erat dengan jatah umur yang kita miliki. Kita mungkin berpengalaman dalam hidup (semua orang kali ya pasti punya pengalaman?) dengan menjalani pola hidup dan konsumsi yang sehat. Sehingga ada kemungkinan usia kita lebih panjang. Tapi khan ya yang namanya kematian itu bukan soal sehat dan sakit, bukan pula soal selamat dan kecelakaan, termasuk bukan soal tua dan muda. Kematian itu persoalan Ajal
. Bila sudah sampai Ajal-nya, tak seorangpun dapat mengira dan merencanakannya. Sekali Ajal telah tiba, tak ada lagi tawar-menawar, belas-kasihan, sogok-menyogok dan lain cara agar minimal menambah sedikit waktu untuk menikmati Ramadhan. Nabi saja tidak bisa koq nambah jatah hidup?
. Bila sudah sampai Ajal-nya, tak seorangpun dapat mengira dan merencanakannya. Sekali Ajal telah tiba, tak ada lagi tawar-menawar, belas-kasihan, sogok-menyogok dan lain cara agar minimal menambah sedikit waktu untuk menikmati Ramadhan. Nabi saja tidak bisa koq nambah jatah hidup?
Ngomong-ngomong kesempatan, saya jadi ingat sebuah lagu yang intisarinya diambil dari Ayat Al-Quran dan sebuah hadits. Lagunya dari Raihan nih:
Demi Masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi Masa...
Sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang nasihat kepada kebenaran
dan kesabaran
***
Ingat Lima Perkara... Sebelum Lima perkara
Sehat sebelum Sakit
Muda sebelum Tua
Kaya sebelum Miskin
Lapang sebelum Sempit
Hidup... Sebelum... Mati...
Gunakan kesempatan yang masih diberi
Moga kita takkan menyesal
Masa Usia kita jangan disiakan
Kerna ia takkan kembali
Nah. Oleh karena mumpung beberapa jam lagi kita masuk bulan Ramadhan, bagaimana kalau dari sekaranglah berencana mau diisi apa Ramadhan kali ini. Walaupun, mumpung yang saya maksud di sini masih ada kemungkinan kita tidak akan menemui Ramadhan tahun ini. Apakah Anda atau saya. Ih, sempet gak yah?
Semoga Allah memberi kesempatan kepada kita mengisi Ramadhan tahun ini dengan amal ibadah dan amal dakwah sebaik-baiknya.
Aamiin yaarobbal'alamiin..
ReplyDeletemakasih sudah berkunjung... membuka lewat HP kah?
DeleteNa'am....
DeleteLanjutkan.. :)
alhamdulillah bagus aja berarti. Dikira kemaren gak bisa soalnya pas dibuka pake uc browser gak bisa
Delete