Skip to main content

Lalu, kapan saya akan diwisuda?

Kalau tidak khilaf, dulu saya punya sekitar 37 judul artikel dari catatan di Facebook dan Multiply yang saya miliki. Karena semangat yang menggebu, tulisan itu saya kumpulkan dan kemudian dikirim kepada seorang teman untuk di dibaca dan edit agar kemudian jadi sebuah buku.

Hebatnya, saat itu Facebook pribadi saya yang jumlah pertemanannya sudah overload saya ubah jadi fanspage. Alhasil, catatannyapun hilang. Tak ada backup. Demikian pula dengan multiply, yang awal mengakuisisi Friendster  lalu berubah jadi FJB. Tulisan, foto dan video yang ada di situpun hilang.

Kabar lebih baik lagi, laptop yang merupakan backup banyak file juga raib (total 2x hilang). Saya kirim email ke teman pakai email yang tertanam di laptop, juga tidak bisa dibuka. Hanya akan bisa direcovery pakai no. Handphone yang hilang bersama laptop. Harapan satu-satunya hanyalah ada di teman itu.

Hebatnya saya, sejak menyerahkan file itu setahun sebelumnya. Saya tidak bertanya sama sekali soal bagaimana perkembangan tulisan-tulisan itu. Kabarnya memang sudah dibaca, atau memang sudah diedit?
Saat lebih kurang usia file itu di tangan teman lalu kemudian saya bertanya bagaimana kabar artikel-artikel itu. Apakah sudah diedit ataukah belum. Karena kalau memang tidak masuk dalam kategori lainnya, saya akan terbitkan sendiri dengan cara dan metode self publishing.

Dan tahukah kalian apa jawabannya?

File-nya hilang!

Saya merasa saat itu menjadi anak ajaib yang kehilangan kesaktiannya. File-file itu adalah harapan saya agar diwisuda dan resmi menyandang gelar penulis. Namun apa daya, mungkin Tuhan sedang berkata: "belum saatnya Bro!"

Ya. Karena belum saatnya itulah, saya kemudian jadi malas menulis. Seperti kehilangan nafsu makan. Beberapa blog tidak terurus, akun Kompasiana juga entah bagaimana rimba passwordnya.
Tulisan yang masuk koran? Sik sik sik.. Mungkin masih ada.

Sampai saat ini teman itu sudah 2 kali ganti penerbit. Dan sejak pertama terbit, entah kenapa saya takut membaca tulisan dia. Kecuali buku pertamanya yang sempat setengah buku saya baca. Ketakutan yang sebenarnya tidak beralasan.

Seperti saat membaca sebuah statusnya yang membuat saya menduga-duga. Eh, koq ini mirip tulisan gue? Hah? Jangan-jangan? Tuh khan? Jadi menuduh. Dan saya tidak yakin berhadapan dengan Allah. Apakah tuduhan itu benar dan berdasar, ataukah hanya sebatas bagian dari ketakutan-ketakutan saja.

Saya merasa, agar wisuda secepat mungkin. Saya tidak perlu berharap banyak dari orang lain. Apalagi berharap saat menulis, buku akan jadi best seller. Siapa saya? Saya tidak punya basis masa yang siap membeli buku saya. Karena saya bukan siapa-siapa. Bagi kawan yang kemaren sempat menyimpan file artikel saya, terima kasih. Karena sudah bantu menyimpan salah satu harta berharga milikku.

Saya akan menulis setidaknya satu tulisan setiap hari. Dan tentu akan mengarsipkannya pada folder dan storage yang betul-betul aman. Mungkin akan minta bantu editkan lagi sama temen Itu. Siapa tahu hilang lagi, #eh, maksudnya siapa tahu buku saya juga bisa banyak kayak dia.

Topi Toga
Lalu Kapan Saya akan di wisuda

Jadi, bagi kalian yang sudah jadi sarjana menulis. Kalau kalian tanya kapan saya akan di wisuda? Tunggu aku, sebentar lagi aku juga wisuda. Saya kemudian terngiang dengan lagu The Pandals dengan suara serak Pidi Baiq-nya.

"... Lalu kapan saya akan di wisuda
calon istri sudah menunggu..." The Panas Dalam..

*karena status ini terlalu panjang, saya putuskan untuk menguploadnya dalam blog. Www.hendramadjid.com

Comments

Popular posts from this blog

Gila?

Saat bertemu di halaman rawat inap Puskesmas Alabio, beliau ajak saya ngobrol. Katanya resiko hidup punya banyak kenalan, tiap hari jenguk orang yang sakit. Saat direspon, kayaknya agak roaming gimana gitu... Di sebagian sisi halaman parkir ada ibu-ibu salah satu tetangga ranjang kami memberi isyarat. Beliau menempelkan jari telunjuk di alis. Isyarat yang sudah lama tidak pernah saya lihat. Yang menggambarkan, bahkan orang yang dimaksud sedang "miring", urat syaraf otaknya putus, agak sinting atai setengah gila. Dan benar. Menurut cerita istri, beliau ini terkenal di kampung sebagai orang "gila" yang hebat mengaji. Terlihat dari sepeda motornya yang bersih mengkilat tidak menunjukkan tanda-tanda kegilaan. Setidaknya, saat mendengarkan suara beliau sebelum adzan subuh dikumandangkan. Benar! Beliau mengaji. Dan dalam beberapa kesempatan juga adzan. "Ashsholaatu Khayrum min annawm..." Suara cemprengnya menyeru kami untuk segera bangun dan menuju masji...

TDA Camp Loksado yang Menyisakan Penyesalan

Arsip TDA Camp - Loksado Sesal kemudian memang tiada guna, tapi mau bagaimana lagi. Jika memang sudah itu yang terjadi, semoga bisa jadi pelajaran di kemudian hari. Hal ini pulalah yang masih saya ingat pada moment menjelang akhir tahun lalu di acara TDA Camp. Acara yang memang sudah diagendakan sejak lama itu mengambil tempat di Loksado, Hulu Sungai Selatan - Kalimantan Selatan. Sejak awal keberangkatan pada hari itu sudah berisi penyesalan. Beberapa anggota TDA Banjarmasin yang tidak bisa ikut acara merasa menyesal karena tidak ikut. Pelajaran moral 1: Kalau ada acara piknik, kumpul-kumpul dalam komunitas, upayakan untuk ikuti. Kalau tidak, buat apa gabung komunitas? Trivia: Wisata alam loksado terletak di Desa Loklahung. Dan masih jadi misteri, apa sebenarnya makna dari Loklahung ini. Karena kalau meninjau dari kosakata, Lok Bermakna Teluk. Sedangkah Lahung bisa bermakna buah Layung (sejenis durian), atau bisa juga bermakna pelacur. Berangkat pada 25 Desember di ...

Mourinho Jadi Manajer MU, Welcome Jose.

Tidak tahu saya, apakah harus bergembira hati atau bersedih saat Manajemen Manchester United hari ini resmi menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer baru. Bersedih karena bukan Giggs yang jadi Manajer? Tidak suka dengan dia? Absurd. Toh CV Mourinho sebagai pelatih kelas dunia yang menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Inter MIlan tidak jelas-jelas harus membuat saya merasa bahagia. Sebagaimana fans-fans MU lainnya yang kadung rindu sejak pertengahan musim lalu.  Ada taggar #welcomeJose yang sekarang sudah beredar yang menandakan secara resmi, Mou jadi Manajer MU. Baca juga:  Mou untuk MU? Soal MU, Goal dan sistem dalam perusahaan Bukankah publik Old Trafford sangat haus akan prestasi. Meski dahaganya sudah terobati dengan hadirnya piala FA yang kembali dijunjung tinggi setelah terakhir pada 2004. Diyakini, bahwa kehadiran pria kebangsaan Portugal itu akan membuat MU kembali ke jalur yang benar. Insyaf menghuni 2 besar yang dalam 3 tahun terakhir tidak te...