Skip to main content

Aku Kehabisan Ide

"to get a great idea, come up with lots of them" (Thomas Edison)
Dalam dunia penulisan, khususnya bagi para blogger sejenis saya, mendapatkan ide terbaik untuk sebuah post itu terasa sulit untuk didapat. Padahal, di sekitar kita ada banyak sekali bahan untuk bisa diramu menjadi ide tulisan.

Kehabisan ide?

Misalnya saja, saat lapar muncul ide tulisan tentang rasa lapar dan makanan. Bahkan, berita-berita yang berseliweran di televisi, media sosial, koran ataupun perbicangan di grup chatting bisa menjadi ide yang dituangkan dalam tulisan. Teman saya, ustadz Syarbaini pernah berujar: "ide itu ibarat hujan. Kita hanya perlu menyediakan baskom untuk menampungnya." Saya sepakat dan ingin melanjutkan: "Atau hujan akan reda dan kita tidak mendapatkan air barang setitikpun".

Satu-satunya alasan mengapa banyak kondisi tidak menjadi ide dan tertuang dalam kata adalah kemalasan. Ya. Malas untuk memulai adalah penyakit akut bagi orang yang ingin sukses dalam bidang tertentu.

Mulai saja! Kenapa harus takut? Toh jika kita menulis lalu menekan tombol publish di blog, kita tidak perlu bayar. Ya khan? Saya yang pemula inipun begitu, sebagaimana penulis-penulis terkenal yang namanya tidak asing di telinga kita.

Sampai beberapa waktu lalu, saya tidak menemukan sebuah metode yang pas selain "mulai saja" untuk memaksa kita menulis. Tapi, karena tidak ada batasan waktu yang jelas kapan waktu memulai dan seberapa banyak frekwensinya, akhirnya satu tulisan bisa baru tertuang berhari-hari. Pas baca di newsfeed facebook, saya menemukan Mbak Nurisma Fira sedang menulis status yang terhubung dengan blog-nya. Klik blognya, tadaa! Ini dia yang aku cari.

Dari sekian banyak tulisannya, ada satu tag yang menurut saya bagus dijadikan sebagai preferensi untuk mendapat target menulis. ODOP, One Day One Post. Mirip kayak ODOJ (One Day One Juz) ya?. Iya, memang mirip. Dan kayaknya beliau terinspirasinya dari situ. Saat landing ke blog beliau, tulisannya sudah menembus angka 34 of 99 (kalau tidak salah ingat). Artinya, projectnya sudah berjalan lebih dari satu bulan.

Hari ini, karena mau melihat udatenya. Tulisan beliau sudah sampai di angka 87. Bentar lagi selesai tuh mbak. Bagi yang penasaran, cek langsung ke Blog Nurisma Fira. 

Kalau dalam buku "How to Master Your Habits", karangannya Felix Y Siaw dan bukunya Stephen Covey "The 7 Habits of Highly Effective People" dijelaskan. Untuk bisa merubah sebuah kebiasaan, kita perlu setidaknya tiga bulan untuk memaksa diri kita melakukannya. Jika sudah lewat masanya, kebiasaan itu akan menjadi ringan dan membuat kita semakin mahir melakukannya.

Itulah mengapa, para penulis yang dalam kacamata kita adalah penulis hebat seolah mudah sekali mengupas sebuah ide sedehana menjadi ide yang menarik dan renyah untuk dibaca. Jawabannya sederhana: mereka biasa. Dan setiap ide yang tertuang itu seolah menjadi ide terbaik yang sayang kalau kita tidak membagikannya.

Bagi para blogger, pasti senang lah kalau tulisannya banyak yang membagikan. Yang artinya lagi, blog yang dia miliki akan jadi lebih dikenal dan naik di indeks mesin pencari. Sehingga, merangkak naik di halaman pertamapun terasa tidak sulit untuk dilakukan.

Kembali ke masalah ide. Jika memang kita sulit untuk menemukan ide terbaik yang bisa kita tulis, kenapa tidak mulai menuliskan saja ide-ide yang sudah "basamut" di kepala itu? Bagaimana kalau tidak ada yang membaca, karena tulisan kita dianggap sampah? Hei! Sampah itu justru lebih baik daripada status galau yang tidak jelas di media sosial atau kopi-pasta tanpa mencantumkan sumber penulisan. Tidak perlu malu, jika memang ide itu lahir dari pengamatan dan proses berpikir kita sendiri.

Justru jika tulisan kita sudah semakin bagus setiap harinya, suatu saat kita akan senyum-senyum sendiri membaca tulisan kita di masa lalu. Seperti kita membaca tulisan di buku harian dulu saat mulai menulis.

Saya sebenarnya masih mentolerir tulisan bernada galau yang dibuat dalam status dalam media sosial. Karena, tulisan-tulisan itu belum di asah dan belum di redirect ke hal-hal positif. Tidak mengapa. Itu belajar namanya.

Kalau membaca catatan saya di masa lalu, mungkin anda akan tertawa jika membanding dengan apa yang sedang dibaca saat ini. Saya merasa bukan yang terbaik dan hebat dalam menulis, but i feel better than before

Jika mau ditiru, kita bisa mengikuti langkahnya mbak Nurisma Fira dalam menulis. Buat target 99 hari dengan 99 tulisan. Berat? Kurangi saja 99 hari dengan 33 tulisan. Itu berarti, setiap satu pekan akan ada tiga atau empat tulisan yang muncul di blog kita. Dan saya dalam proses itu. Menulis setiap hari. Tidak ada yang baca? Tidak masalah bagi saya. Hehe.

Jika tiga bulan tidak membuat kita terbiasa menulis, lanjutkan kebiasaan itu. Buat menjadi target menulis 10.000 jam. Karena kalau sudah menulis dengan jumlah jam sebanyak itu, boleh lah kalau kita disebut sebagai MASTAH!. 

Jika dihitung, satu tulisan perlu waktu sekitar 2 jam. Berati dalam sebulan ada 60 jam, setahun ada 720 - 730 jam. Untuk mencapai 10.000 jam, setidaknya kita perlu 13,7 tahun mewujudkannya. Akan semakin singkat waktunya jika kita menambah target harian sekitar 3 - 4 jam. 

Apakah kita akan kehabisan ide? Saya rasa, tidak. Karena banyak hal-hal biasa yang bisa ditulis dengan sudut pandang baru setiap harinya. Jangan pernah bilang: "Aku Kehabisan Ide!". Karena kehabisan idepun akan bisa jadi bahan tulisan.

Bagaimana kita mendapat ide yang terbaik? Datangkanlah ide-ide yang banyak bersamanya. Begitu kata opa Thomas Edison. Bener gak sih terjemahan dari kutipan di atas? Eh kalau salah, berarti bahasa inggris saya memang payah. Hahaha! Pokoknya begitulah. Jangan protes! 

efek dari kehabisan Ide
Ide terbaik, Edison Quote

Update:  
08/04/16 Belakangan, setelah saya share di facebook. Mbak Nurisma Fira menyampaikan. Kalau kredit harusnya diberikan kepada mbak Shinta Rini. Inspirasi ODOP bermula dari beliau.  

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Gila?

Saat bertemu di halaman rawat inap Puskesmas Alabio, beliau ajak saya ngobrol. Katanya resiko hidup punya banyak kenalan, tiap hari jenguk orang yang sakit. Saat direspon, kayaknya agak roaming gimana gitu... Di sebagian sisi halaman parkir ada ibu-ibu salah satu tetangga ranjang kami memberi isyarat. Beliau menempelkan jari telunjuk di alis. Isyarat yang sudah lama tidak pernah saya lihat. Yang menggambarkan, bahkan orang yang dimaksud sedang "miring", urat syaraf otaknya putus, agak sinting atai setengah gila. Dan benar. Menurut cerita istri, beliau ini terkenal di kampung sebagai orang "gila" yang hebat mengaji. Terlihat dari sepeda motornya yang bersih mengkilat tidak menunjukkan tanda-tanda kegilaan. Setidaknya, saat mendengarkan suara beliau sebelum adzan subuh dikumandangkan. Benar! Beliau mengaji. Dan dalam beberapa kesempatan juga adzan. "Ashsholaatu Khayrum min annawm..." Suara cemprengnya menyeru kami untuk segera bangun dan menuju masji...

TDA Camp Loksado yang Menyisakan Penyesalan

Arsip TDA Camp - Loksado Sesal kemudian memang tiada guna, tapi mau bagaimana lagi. Jika memang sudah itu yang terjadi, semoga bisa jadi pelajaran di kemudian hari. Hal ini pulalah yang masih saya ingat pada moment menjelang akhir tahun lalu di acara TDA Camp. Acara yang memang sudah diagendakan sejak lama itu mengambil tempat di Loksado, Hulu Sungai Selatan - Kalimantan Selatan. Sejak awal keberangkatan pada hari itu sudah berisi penyesalan. Beberapa anggota TDA Banjarmasin yang tidak bisa ikut acara merasa menyesal karena tidak ikut. Pelajaran moral 1: Kalau ada acara piknik, kumpul-kumpul dalam komunitas, upayakan untuk ikuti. Kalau tidak, buat apa gabung komunitas? Trivia: Wisata alam loksado terletak di Desa Loklahung. Dan masih jadi misteri, apa sebenarnya makna dari Loklahung ini. Karena kalau meninjau dari kosakata, Lok Bermakna Teluk. Sedangkah Lahung bisa bermakna buah Layung (sejenis durian), atau bisa juga bermakna pelacur. Berangkat pada 25 Desember di ...

Mourinho Jadi Manajer MU, Welcome Jose.

Tidak tahu saya, apakah harus bergembira hati atau bersedih saat Manajemen Manchester United hari ini resmi menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer baru. Bersedih karena bukan Giggs yang jadi Manajer? Tidak suka dengan dia? Absurd. Toh CV Mourinho sebagai pelatih kelas dunia yang menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Inter MIlan tidak jelas-jelas harus membuat saya merasa bahagia. Sebagaimana fans-fans MU lainnya yang kadung rindu sejak pertengahan musim lalu.  Ada taggar #welcomeJose yang sekarang sudah beredar yang menandakan secara resmi, Mou jadi Manajer MU. Baca juga:  Mou untuk MU? Soal MU, Goal dan sistem dalam perusahaan Bukankah publik Old Trafford sangat haus akan prestasi. Meski dahaganya sudah terobati dengan hadirnya piala FA yang kembali dijunjung tinggi setelah terakhir pada 2004. Diyakini, bahwa kehadiran pria kebangsaan Portugal itu akan membuat MU kembali ke jalur yang benar. Insyaf menghuni 2 besar yang dalam 3 tahun terakhir tidak te...