Skip to main content

Posts

Mission Is Possible

Siapa yang tidak mau memiliki rumah? Tolong acung tangan... Tapi kalau tidak mau memiliki rumah dengan sistem ribawi, kami acungi jempol untuk rekan-rekan. Karena, untuk saat ini hampir dikatakan mustahil kita dapat memiliki rumah tanpa KPR dengan sistem ribawi. Kecuali kita punya uang berlimpah untuk beli tunai atau kita beli tanah dulu dan membangun rumahnya perlahan-lahan. Dan kemustahilan itu telah coba untuk dilawan oleh beberapa rekan yang memang concern di dunia properti dan ingin selalu terikat dengan syara'. Ibarat

Babi Halal, Riba Haram

Dalam pengetahuan penulis, jika dalam kondisi darurat (mau tidak mau, kalau tidak mau bisa menyebabkan kematian/ kebinasaan) kita sebagai muslim boleh memakan bangkai, daging babi, Daging Anjing bahkan memakan daging manusia. Namun ternyata kita tidak diperkenankan (tidak halal atau haram) memakan riba. Meski dengan uang riba itu kita dapat membeli makanan yang jelas-jelas kehalalannnya agar kita tidak mati. Itu artinya, memakan babi jelaslah kehalalannya dalam kondisi darurat jika dibanding dengan memakan riba. Penjelasan dalil yang lebih detail tentu akan lebih baik jika kita bertanya kepada ustadz atau muallim yang berkompeten terkait fiqh Muamalat. Oleh karena it u, dalam kondisi yang sama sekali tidak darurat kita dituntun oleh Islam untuk bersabar atas cobaan dan bersyukur atas apa-apa yang sudah diberikan Allah. Termasuk, ketika ada peluang memiliki rumah dan kendaraan dengan cara-cara yang tidak dibenarkan oleh Syara' Alhamdulillah, berkah dar...

Launching dan Bincang Santai

Perumahan Berkonsep Syariah Tanpa Bunga, Tanpa Riba, Tanpa Denda. Insya Allah Bagi rekan-rekan yang ingin memiliki rumah berkonsep syariah, tanpa bunga, tanpa riba, tanpa denda dengan lokasi di ‪#‎ Martapura‬ dan ‪#‎ Banjarbaru‬ , ikuti Program ini. Soft Launching Plus Bincang Santai.  Di dalamnya akan ada penjelasan umum terkait masalah riba, konsep perumahan yang akan kami bangun dan sistem seperti apa yang dipakai sehingga bisa bebas riba, bebas denda dan tentu sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Acara akan digelar pada tanggal 23 dan 24 Agusutus 2014, bisa dipilih sesuai dengan waktu luang rekan-rekan. Tempat di Kantor kami, Ruko Graha Madinah, Jl. Karang Rejo (Belakang lap, brimob) No.01 Lt 2 (Samping Alfamart) Kelurahan Guntung Manggis, Banjarbaru. Pendaftaran, SMS ke 0812 2882 6600 dengan format NAMA<spasi>NOHP<spasi>WAKTU YANG DIPILIH NAMA<spasi>NOHP<PAGAR>NAMA PASANGAN<SPASI>NO HP PASANGAN<spasi>WAKTU YANG D...

Kehilangan Visi = Kehilangan arah

Sekitar bulan november tahun lalu (lupa tanggalnya) saat pulang ke Amuntai, ada kejadian yang mungkin juga pernah anda alami. Malam itu cuaca tenang. Sehingga motorpun digeber dengan kecepatan sedang. Target saya sudah bisa sampai rumah sebelum Ira tidur pulas. Tapi entah kenapa saat itu, usai mengisi BBM di SPBU lampu depan mati. Padahal perjalanan masih tersisa 40 km-an lagi.

Pilih Rumah, Pilih Tetangga

Adalah benar jika setiap orang berhak untuk mendengar, melihat dan melakukan apapun yang dia mau. Namun tentu tidak semua yang kita dengar, lihat dan lakukan bisa diterima oleh setiap orang. Sebut saja Budi, bukan nama sebenarnya (dan tentu bukan Budi Saputera, teman saya yang penulis itu) sudah dua kali menegur tetangga yang membunyikan musik terlampau kencang. Terlebih lagi, musik yang diperdengarkan adalah musik bernada house  yang tidak terlalu bersahabat di telinga Budi. Sekali-dua kali tentu itu tidak menjadi masalah buat Budi. Namun, Budi yang memiliki bayi di rumahnya tentu tidak akan membiarkan musik mabok  itu mencemari otak anaknya yang sedang berkembang. Pertama, Budi menegur dengan baik. Menyampaikan kepada orang tua tetangga yang ternyata seorang guru. "Bu... minta tolong agar musiknya dicekilkan.... Kasian anak saya. Perkembangan otaknya tidak bagus jika mendengar musik semacam itu". Si Ibu, tetangga itu langsung menghardik anaknya agar segera menghe...

Hujan Lagi, Rahmat Lagi

Sudah jam 10.  Kawan-kawan belum juga datang ke kantor. Kantor jadi sepi seperti kamis pekan lalu saat hujan lebat-lebatnya dari tengah malam hingga tengah hari. Beruntungnya, hari ini hujan baru dimulai menjelang sholat subuh hingga tulisan ini dibuat. Sehingga tidak ada kabar tenggelamnya beberapa ruas jalan utama seperti kamis pekan lalu. Kamis lalu, daerah Kemuning, Loktabat, Trikora dan Cempaka Banjarbaru terendam. Kabarnya memang karena sistem drainase kota Banjarbaru yang tidak sanggup menahan volume air sebanyak itu. Kalau boleh dibilang, khusus untuk daerah trikora yang terkategori daerah baru, pemerintah gagal melakukan perencanaan tata kota. Bagaimana tidak gagal? Jalan dibikin lebar-lebar tapi tidak dibuat sistem pembuangan air di samping jalan. Harusnya khan, masalah semacam ini tidak terlau terjadi kalau perencanaan tata kotanya betul dan bagus. Tapi sudahlah. Aku bukan orang yang terlalu pinter juga soal masalah tata kota. Apalagi, sekelas Citra Land ...

YKS, Yuk Kita (...)

Menyimak Trans TV, menjelang tengah malam waktu sini kita disuguhi tayangan Yuk Keep Smile (YKS) . Tayangan ini sebelumnya bertajuk Yuk Kita Sahur yang tayang selama waktu sahur. Acara berisi game-game dan tentu ada suguhan musik yang diiringi dengan goyang Caisar . Dan semakin ke sini, Yuk Keep Smile makin banyak menghadirkan acara goyang bergoyang. Mulai dari Goyang Bang Jali, Goyang Kereta Malam, Oplosan dan lain-lain yang aku tidak paham apa judulnya.