Skip to main content

Kenapa Harus Lukman?

Sedikit menggelitik rasa ingin tahu. Saat seorang kawan tadi malam (19/06) menjelang tengah malam, lepas shalat tarawih bertanya dengan pertanyaa retoris: "Lukman Sardi Murtad lah? Itu yang artis, anaknya Idris Sardi" Aku tahu, pertayaan seperti itu biasanya dia lakukan untuk membuka perbincangan. Aku yang memang tidak tahu berita itu cuma bilang: "hah?" Karena rasa tidak percaya itulah akhirnya coba buka berita baik yang langsung bisa dicari lewat mbah Google ataupun yang menjadi viral di media sosial.

kletak, kletok, kletak, kletok, took... tindihan tangan menekan ENTER mencoba menyeruan rasa penasaran melalui situs pencari. Argh... Pas penasaran koq malah gangguan. Sembari melakukan reset modem, perbicangan-pun berlanjut. Soal alasan utama dia melakukan itu, maksudnya alasan utama dia pindah agama. Perbincangan tidak terlalu fokus saat itu. Karena sepintas-sambil lalu sambil menyelesaikan aktifitas masing-masing. Sekali waktu menyebut Asmirandah yang cantik banget saat pakai kerudung di Film Ketika Cinta Bertasbih, yang juga murtad. 

"Menunggu waktu mungkin. Setelah Idris Sardi meninggal baru ada pengumuman" kawan tadi menambahkan. Ah, masuk akal juga. Untuk menghindari guncangan dalam keluarga, memang perubahan status keagamaan bisa seperti bom. Kaboom, menggemparkan dan menghancurkan. Tapi, setelah internet kembali bisa diakses, semua kesimpulanku berubah. Ada kabar yang menyatakan bahwa justru Indri Sardi minta didoakan oleh anaknya dengan cara Kristen. Namun dalam pemberitaan BBC, Almarhum Idris Sadri justru dikabarkan merasa terpukul.

capture dari Youtube

Coba kawan klik link berikut di Youtube. Video berupa kesaksian Lukman Sardi yang telah di-upload dari kesaksiannya di GBI Ecclesia. Aku terhenyak! Kepindahannya ternyata sudah sejak 6 tahun lalu. Padahal, beberapa pihak sudah mensinyalir bahwa Lukman Sardi non-muslim sejak syuting Film Sang Pencerah.

***
Bukti Video itu setidaknya telah membuktikan bahwa memang Lukman Sardi telah lama Murtad. Jujur saja ini benar membuat terkejut. Secara suka, ya aku suka dengan aktingnya Lukman. Termasuk aktor Indonesia yang menurutku yang tidak punya ilmu soal seni peran adalah yang terbaik bersama Aktor Reza Rahadian. Subyektif sih.

Bahwa kemudian hidup adalah pilihan, ya itulah pilihan hidup dia. Merubah keyakinannya dari keyakinan Tauhid menjadi keyakinan akan Trinitas. Namun, jika saja Lukman adalah Saudara, sahabat atau bahkan teman diskusi mungkin akan banyak sekali diskusi yang akan terjadi denganku. Sebelum benar-benar dia putuskan untuk pindah agama. Tapi ya siapa aku?

Padahal, boleh jadi Idris Sardi dulu memberi nama Lukman diambil dari Al-Quran. Bahwa Lukman adalah sosok yang bijaksana yang dalam Al Quran disebut Luqman Al Hakim.. Dengan harapan sikap dan perilakunya mengikuti perilaku shaleh dan bijak sebagaimana yang dituliskan dalam Al Quran. Sebagaimana Idris sendiri yang merupakan ama Nabi.

Comments

Popular posts from this blog

Gila?

Saat bertemu di halaman rawat inap Puskesmas Alabio, beliau ajak saya ngobrol. Katanya resiko hidup punya banyak kenalan, tiap hari jenguk orang yang sakit. Saat direspon, kayaknya agak roaming gimana gitu... Di sebagian sisi halaman parkir ada ibu-ibu salah satu tetangga ranjang kami memberi isyarat. Beliau menempelkan jari telunjuk di alis. Isyarat yang sudah lama tidak pernah saya lihat. Yang menggambarkan, bahkan orang yang dimaksud sedang "miring", urat syaraf otaknya putus, agak sinting atai setengah gila. Dan benar. Menurut cerita istri, beliau ini terkenal di kampung sebagai orang "gila" yang hebat mengaji. Terlihat dari sepeda motornya yang bersih mengkilat tidak menunjukkan tanda-tanda kegilaan. Setidaknya, saat mendengarkan suara beliau sebelum adzan subuh dikumandangkan. Benar! Beliau mengaji. Dan dalam beberapa kesempatan juga adzan. "Ashsholaatu Khayrum min annawm..." Suara cemprengnya menyeru kami untuk segera bangun dan menuju masji...

TDA Camp Loksado yang Menyisakan Penyesalan

Arsip TDA Camp - Loksado Sesal kemudian memang tiada guna, tapi mau bagaimana lagi. Jika memang sudah itu yang terjadi, semoga bisa jadi pelajaran di kemudian hari. Hal ini pulalah yang masih saya ingat pada moment menjelang akhir tahun lalu di acara TDA Camp. Acara yang memang sudah diagendakan sejak lama itu mengambil tempat di Loksado, Hulu Sungai Selatan - Kalimantan Selatan. Sejak awal keberangkatan pada hari itu sudah berisi penyesalan. Beberapa anggota TDA Banjarmasin yang tidak bisa ikut acara merasa menyesal karena tidak ikut. Pelajaran moral 1: Kalau ada acara piknik, kumpul-kumpul dalam komunitas, upayakan untuk ikuti. Kalau tidak, buat apa gabung komunitas? Trivia: Wisata alam loksado terletak di Desa Loklahung. Dan masih jadi misteri, apa sebenarnya makna dari Loklahung ini. Karena kalau meninjau dari kosakata, Lok Bermakna Teluk. Sedangkah Lahung bisa bermakna buah Layung (sejenis durian), atau bisa juga bermakna pelacur. Berangkat pada 25 Desember di ...

Mourinho Jadi Manajer MU, Welcome Jose.

Tidak tahu saya, apakah harus bergembira hati atau bersedih saat Manajemen Manchester United hari ini resmi menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer baru. Bersedih karena bukan Giggs yang jadi Manajer? Tidak suka dengan dia? Absurd. Toh CV Mourinho sebagai pelatih kelas dunia yang menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Inter MIlan tidak jelas-jelas harus membuat saya merasa bahagia. Sebagaimana fans-fans MU lainnya yang kadung rindu sejak pertengahan musim lalu.  Ada taggar #welcomeJose yang sekarang sudah beredar yang menandakan secara resmi, Mou jadi Manajer MU. Baca juga:  Mou untuk MU? Soal MU, Goal dan sistem dalam perusahaan Bukankah publik Old Trafford sangat haus akan prestasi. Meski dahaganya sudah terobati dengan hadirnya piala FA yang kembali dijunjung tinggi setelah terakhir pada 2004. Diyakini, bahwa kehadiran pria kebangsaan Portugal itu akan membuat MU kembali ke jalur yang benar. Insyaf menghuni 2 besar yang dalam 3 tahun terakhir tidak te...