Skip to main content

Menjadi Orang Tua Shalih: Memberi Kebebasan

Sekadar berbagi catatan, semoga tidak bosan membaca dan tak lupa meninggalkan jejak di kolom komentar.

Saat orang-orang besar yang kita kenal saat ini sukses dan memiliki harta kekayaan yang banyak, ternyata mereka tidak hidup hanya untuk bekerja dan mencari uang. Tapi, mereka bekerja seperlunya sesuai jadwal yang telah ditentukan. 

Saya kurang terlalu menyimak saat Abah Ihsan menceritakan soal istri Warren Buffet yang ditanya soal kesibukan suaminya. Kabarnya, Warren Buffet tidak lebur dan bekerja terlampau malam. Karena sebagian besar waktu sore dan malam Warren dihabiskan bersama istri dan anak-anaknya.

Bahkan, ketika dilakukan suvey terhadap sebuah perusahaan yang menjadwalkan para karyawannya pulang seperti biasa (tanpa lembur) memiliki kinerja yang lebih baik dan menghasilkan keuntungan yang lebih banyak. Dibanding perusahaan yang memeras seluruh tenaga karyawannya untuk bekerja dan bekerja.

Gambaran kecil sederhana ini sebenarnya ingin menunjukkan bahwa. Kehidupan kita saat ini tidak boleh timpang sebelah. Harus seimbang. Kita mungkin beralasan bekerja sampai larut demi kesejahteraan anak, istri dan keluarga kita. Padahal, jika anak saja kehilangan figur bapak itu bisa menjadi masalah besar di kemudian hari. Apalagi, jika saat anak belum bangun kita sudah berangkat. Eh, pas anak sudah tidur kita baru tiba di rumah.

Ujungnya, sampai di rumah hanya tersisa lelah. Mau apa sebenarnya kita.
Urusan Kecil dan Urusan Besar
Urusan kecil - Hendramadjid.com

Program "1821 Kumpul Keluarga" yang saya tuliskan sebelumnya di sini, adalah perwujudan untuk mendisiplinkan kita membersamai keluarga. Sekaligus menyeimbangkan kehidupan kita sebagai seorang manusia.

Dalam workshop Program Sekolah Pengasuhan Anak (PSPA) yang mengangkat tema "menjadi orang tua shalih", selain program 1821 Kumpul Keluarga. Adapula tips agar anak kita memang bisa melewati masa perkembangannya dengan baik. Yakni dengan memberikan KEBEBASAN. 

Kebebasan di sini dalam artian, kita tidak akan melarang anak untuk melakukan beragam percobaan dan ekplorasi selama kita memiliki batasan yang jelas. Karena anak memiliki kecenderungan banyak berekperimen dan menjelajah segala hal yang belum diketahuinya.

Pernah merasa capek khan waktu anak kita mengulang-ulang pertanyaan yang sama walaupun sudah kita jawab dengan jawaban yang sama pula? Itu karena, rasa ingin tahu yang sangat besar. Bertemu batu, digigitnyalah batu. Dapat krayon, mau dimakan pula itu krayon. Dapat pisau, dikira dia pisau itu mainan. Sehingga tindakan-tindakan ekploratif tersebut tidak sepatutnya untuk dihalang-halangi.

Nah dalam workshop PSPA "Menjadi Orang Tua Shalih" di Tanjung kemaren, Abah Ihsan memberi gambaran batasan yang harus dimiliki orang dalam memberikan kebebasan. 

  1. Tidak membahayakan dirinya
  2. Tidak merugikan orang lain
  3. Tidak melanggar aturan hukum Agama dan Negara
Batasan di atas memang terkesan sederhana. Jikapun memang harus melarang anak terhadap sebuah perkara yang tidak bertentangan dengan tiga hal di atas, fokus larangan harus mengarah pada berlebihannya bukan aktivitasnya.

Misalnya, saat anak bermain di luar. Perbolehkan dia untuk bermain di luar. Jika bermainnya sampai membuat anak lupa waktu, ingatkan dan berikan larangan atas lupa waktunya itu. Bukan pada aktivitas bermainnya.

Karena melarang anak bermain sama saja dengan membuat anak kita tidak bisa bersosialisasai, tidak belajar empati, tidak belajar hidup berbagi dan lain sebagainya. Sehingga jika baju anak kotor saat bermain itu akan jadi hal yang wajar bagi orang tua. Sesekali di antara anak bertengkar, kita sebagai orang tua merasa itu sebagai hal yang wajar. Karena besok-besok pasti mereka akan baikan dan bermain bersama lagi.

Comments

  1. hehe... materinya spt pernah membaca di fb ayah edy...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yakah Ron? Perasaan semalam orangnya aja sih yang mirip ayah Edy. Kalau tulisan-tulisan ayah Edy jarang membaca. Walaupun dulu sering mendengar talkshownya di Smart FM. Hehehe

      Btw, ini masih ada lanjutannya sekitar 4 tulisan lagi. Tapi belum tetulis aja lagi

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Gila?

Saat bertemu di halaman rawat inap Puskesmas Alabio, beliau ajak saya ngobrol. Katanya resiko hidup punya banyak kenalan, tiap hari jenguk orang yang sakit. Saat direspon, kayaknya agak roaming gimana gitu... Di sebagian sisi halaman parkir ada ibu-ibu salah satu tetangga ranjang kami memberi isyarat. Beliau menempelkan jari telunjuk di alis. Isyarat yang sudah lama tidak pernah saya lihat. Yang menggambarkan, bahkan orang yang dimaksud sedang "miring", urat syaraf otaknya putus, agak sinting atai setengah gila. Dan benar. Menurut cerita istri, beliau ini terkenal di kampung sebagai orang "gila" yang hebat mengaji. Terlihat dari sepeda motornya yang bersih mengkilat tidak menunjukkan tanda-tanda kegilaan. Setidaknya, saat mendengarkan suara beliau sebelum adzan subuh dikumandangkan. Benar! Beliau mengaji. Dan dalam beberapa kesempatan juga adzan. "Ashsholaatu Khayrum min annawm..." Suara cemprengnya menyeru kami untuk segera bangun dan menuju masji...

TDA Camp Loksado yang Menyisakan Penyesalan

Arsip TDA Camp - Loksado Sesal kemudian memang tiada guna, tapi mau bagaimana lagi. Jika memang sudah itu yang terjadi, semoga bisa jadi pelajaran di kemudian hari. Hal ini pulalah yang masih saya ingat pada moment menjelang akhir tahun lalu di acara TDA Camp. Acara yang memang sudah diagendakan sejak lama itu mengambil tempat di Loksado, Hulu Sungai Selatan - Kalimantan Selatan. Sejak awal keberangkatan pada hari itu sudah berisi penyesalan. Beberapa anggota TDA Banjarmasin yang tidak bisa ikut acara merasa menyesal karena tidak ikut. Pelajaran moral 1: Kalau ada acara piknik, kumpul-kumpul dalam komunitas, upayakan untuk ikuti. Kalau tidak, buat apa gabung komunitas? Trivia: Wisata alam loksado terletak di Desa Loklahung. Dan masih jadi misteri, apa sebenarnya makna dari Loklahung ini. Karena kalau meninjau dari kosakata, Lok Bermakna Teluk. Sedangkah Lahung bisa bermakna buah Layung (sejenis durian), atau bisa juga bermakna pelacur. Berangkat pada 25 Desember di ...

Mourinho Jadi Manajer MU, Welcome Jose.

Tidak tahu saya, apakah harus bergembira hati atau bersedih saat Manajemen Manchester United hari ini resmi menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer baru. Bersedih karena bukan Giggs yang jadi Manajer? Tidak suka dengan dia? Absurd. Toh CV Mourinho sebagai pelatih kelas dunia yang menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Inter MIlan tidak jelas-jelas harus membuat saya merasa bahagia. Sebagaimana fans-fans MU lainnya yang kadung rindu sejak pertengahan musim lalu.  Ada taggar #welcomeJose yang sekarang sudah beredar yang menandakan secara resmi, Mou jadi Manajer MU. Baca juga:  Mou untuk MU? Soal MU, Goal dan sistem dalam perusahaan Bukankah publik Old Trafford sangat haus akan prestasi. Meski dahaganya sudah terobati dengan hadirnya piala FA yang kembali dijunjung tinggi setelah terakhir pada 2004. Diyakini, bahwa kehadiran pria kebangsaan Portugal itu akan membuat MU kembali ke jalur yang benar. Insyaf menghuni 2 besar yang dalam 3 tahun terakhir tidak te...