Skip to main content

Doa untuk Fatimah



Kata "Sabar" adalah kata yang mudah diketikkan, dilafadzkan dan disandingkan dengan berbagai macam kata pengiringnya. Namun, amal dan konsekwensinya tidaklah mudah.

Oleh: Hendra Madjid

***

Sembilan tahun lalu. Seorang pemuda, masih belasan tahun usianya. Rataan umurnya sekira mahasiswa semester tiga yang menjalani hidup normal sebagai aktifis dakwah. Hari-harinya diisi dengan kuliah, kajian, aktivitas dakwah dan bersosialisasi dengan masyarakat. Satu ketika, pemuda ini terbaring lemas di dalam kamar kostnya. Kamar kostnya hanya dipisahkan dinding dengan kamar lain yang juga dihuni oleh mayoritas pengemban dakwah.

Dua malam tiga hari tanpa tidur, memang membuat kondisi siapapun yang tidak terbiasa. Drop, tanpa tenaga. Biarpun telah makan kenyang, tapi apa lacur tubuh tak tertahan. Demam tinggi selama tiga hari adalah gejala thypus. Mungkin tak akan sampai membawa kematian ke pangkuannya. Namun, tak ada seorang kawanpun yang menengok membuatnya berpikir. "Ah, mungkinkah aku akan mati tanpa ada seorangpun yang tahu?".

Di hari ketiga. Seorang aktifis lain yang baru masuk kost itu datang menghampiri kamar pemuda tadi. Mereka memang tak terlalu saling kenal. Karena aktifis lain itu menghabiskan masa mahasiswanya di kota yang berbeda. Saat Irfan, nama aktifis itu memegang dahi pemuda tadi dia takjub. Kenapa hingga saat ini baru dia yang tahu bahwa ada Sahabat Perjuangan-nya tersungkur tak berdaya. Diberilah air serta madu untuk meredakan sakit. Dibeli sebungkus nasi untuk mengisi tenaga pemuda tadi.

Air mata pemuda ini meleleh menganak sungai. Satu sisi mengutuki kawan-kawan lain yang acuh-tak-acuh dengan kondisinya. Di sisi lain, haru biru cinta seorang saudara seiman ini begitu menjadi. Sang pemuda sembuh dan melanjutkan banyak aktifitas. Sementara tujuh tahun berselang, Irfan lah yang telah dulu berpulang. Allah berkehendak lain.

***

Beberapa tahun berselang setelah kesembuhannya, sepupu pemuda tadi jatuh sakit. Sakit aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya di kampung. Anemia aplastic. Sebuah kondisi dimana sel-sel darah merah tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Lalu dimakan sel darah putih. Kalau tidak salah, penyakit ini kurang lebih leukimia. Cuma Leukimia yang rusak adalah sel darah putihnya.

Selama beberapa hari, kantong-kantong darah masih bisa tersedia dari pemuda, saudarinya, ayahnya dan beberapa anggota keluarga lain. Tapi kondisi 'Aisyah tidak membutuhkan lebih banyak darah golongan B.

Tak berpikir terlalu panjang, yang diingat pemuda tadi hanyalah pertolongan Allah. Usai mengetik beberapa saat, sebuah pesan singkat dikirim ke beberapa kontak yang dia miliki. Waktu menunggu tidak berakhir lama. Pesan singkat dan telpon mulai masuk. Ternyata SMS tadi disebar ulang oleh kontak sesama aktifis yang dimilikinya. Subhanallah....

Sebagian aktifis yang dulu dia kutuki di pembaringan sakitnya malah ikut menyumbangkan darah. Astaghfirullah... hati pemuda ini meradang. Ampuni salahku dahulu ya Allah... Beberapa aktifis yang menyumbang bahkan datang dari Banjarbaru. Sekira 35 kilometer dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, Banjarmasin. Lebih dari tigapuluh kantong darah terkumpul. Tak ada kata yang bisa diucap si pemuda tadi selain maaf dan terima kasih.
 

Dokter yang menangani 'Aisyah sebenarnya punya solusi lain yang lebih baik. Yakni melakukan operasi sumsum tulang belakang. Agar produksi sel darah merahnya bisa kembali normal. Bagi orang kampung seperti kami, kesembuhan adalah hal utama. Namun, biaya tetap yang menjadi pertimbangan. Mana mungkin pula, petani seperti Uwak Muhammad mampu menjalankan proses pengobatan di Singapura? Cara satu-satunya agar 'Aisyah tetap bertahan adalah tranfusi darah.

Beberapa hari berselang. Tranfusi darah tetap dilakukan. Namun Allah berkata lain. Sebesar apapun usaha manusia, jika Allah telah berkehendak, itulah yang akan terjadi. 'Aisyah meregang nyawa. Abdullah, Sang suami hanya terlihat pasrah. Wajah kusutnya tak bisa menyembunyikan bahwa dia sendang mengalami kesedihan dahsyat. Upaya menjadi orang-tua tunggalpun harus dia jalani atas bayi yang baru beberapa bulan ini lahir ke dunia.

***

Hari ini, pemuda tadi baru datang ke rumah sakit yang sama. RSUD Ulin. Di hadapannya tergolek tubuh mungil dengan tiga selang di hidungnya. Satu untuk dihubungkan dengan paru-paru untuk menyedot lendir. Dua lainnya terhubung sebagai alat bantu nafas. Badannya kurus karena lebih dari dua tahun ini menyandang derita. Bahkan dia di sana telah beberapa bulan. Padahal, seharipun jika harus di rumah sakit, itu sungguh berat.

Saat pemuda ini baru datang nafas adik kecil ini serak terdengar. Sebagai sebuah penderitaan yang ingin segera berakhir. Pemuda ini bingung harus membuat apa. Karena kondisi ini belum pernah ditemuinya sama sekali.

"bapaknya pergi ambil resep mas. Biasanya lari-lari. Kan jauh dari ruangan ini". Ujar seorang ibu yang anaknya juga sedang sakit.

Tak mudah memiliki anak yang sedang menderita Cerrebral Plasty. Apalagi mereka memiliki seorang bayi lagi yang harus diurus. Si Istri tinggal di Barabai mengurus buah hati, Sang suami tinggal di rumah sakit menemani anaknya. Beruntung Ma'isyah mereka berdua masih bisa dicari dengan pekerjaan suami sebagai freelance designer dan penerbit buku.

Jiwa di dalam hati pemuda ini runtuh. Tak tahan melihat si bayi. Segenap rasa kasihan dan membayang anaknyalah yang berada di bangsal ini. Tak kuat rasanya jika harus menjadi Budi Saputera, Ayahnya Fatimah, Bayi kecil ini. Pemuda itu lalu mengecup kening Fatimah dan mendoakannya.

Sebungkus madu putih dia titipkan kepada sang ayah melalui ibu lain yang sedang berada di situ. Air matanya ingin meleleh, tapi ditahan sejadinya. Dia tinggal bayi kecil itu bersama bayi-bayi lain karena harus kembali ke kantor untuk bekerja. Sejumlah rencana telah hadir di dalam benaknya. "kira-kira, apa yang bisa aku lakukan untuk membantu sahabatku ini?"

=======================================================================
Seandainya rasa iba dan tangis dalam hati pemuda telah ternoda, mungkin Fatimah binti Budi Saputera akan dia abadikan dan dimasukkan fotonya ke dalam tulisan ini. Tapi tidak. Biarlah cerita ini yang akan bicara.

Boleh jadi kita tak dapat memberi sumbangsih yang banyak untuk membantu keluarga ini. Namun, bantuan doa dan sharing rekan-rekan mungkin akan sangat membantu. Cobalah memposisikan diri sebagai seorang ayah yang harus menjaga anaknya yang sendang lumpuh tak berdaya. Ya Cerrebral Plasty  memang mengakibatkan kelumpuhan. Saat usianya seusia anak saya sekarang 14 bulan, begitu ceria wajahnya saat baru bisa berjalan. Tapi keceriaan itu harus dibayar dengan ujian kesabaran bagi orang tuanya.

Ya. Bantu lah Fatimah binti Budi Saputera dengan Doa. Sebarkan post ini ke media sosial yang anda miliki. Anda bisa tweet, anda bisa share, anda bisa tambahkan +1 dan apapun yang mungkin bisa mendorong pintu langit untuk memberikan kesembuhan kepada Fatimah dan memberi kesabaran dana kelapangan rizki bagi ayahnya.

Langkah-langkah bantuan untuk keluarga ini mungkin akan saya tulis lagi pada post selanjutnya.

Jika anda ingin bertanya siapa pemuda tadi. Pemuda itu adalah saya. Hendra Abu Raiqah. Dan Budi Saputera yang saya maksud di sini adalah Budi dari Anomali.

======================================================================

Banjarbaru, 9 September 2014.



Hendra Madjid
Tulisan ini Ditulis selepas maghrib dan selesai saat adzan Isya. Semoga menjadi berkah dan Allah memberikan anda ganjaran pahala yang besar untuk doa dan membagikan status ini.

Comments

  1. Mohon maaf sebelumnya bagi yang sudah membaca tulisan ini. Karena saya terpaksa tidak meneruskan tulisan ini sampai akhir dan urung memberitahukan bahwa sebenarnya Fathimah telah tiada. Sekitar sebulan setelah posting ini terbit. Allah berkehendak lain.

    Terima kasih untuk semua kawan yang telah bantu mendoakan...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Gila?

Saat bertemu di halaman rawat inap Puskesmas Alabio, beliau ajak saya ngobrol. Katanya resiko hidup punya banyak kenalan, tiap hari jenguk orang yang sakit. Saat direspon, kayaknya agak roaming gimana gitu... Di sebagian sisi halaman parkir ada ibu-ibu salah satu tetangga ranjang kami memberi isyarat. Beliau menempelkan jari telunjuk di alis. Isyarat yang sudah lama tidak pernah saya lihat. Yang menggambarkan, bahkan orang yang dimaksud sedang "miring", urat syaraf otaknya putus, agak sinting atai setengah gila. Dan benar. Menurut cerita istri, beliau ini terkenal di kampung sebagai orang "gila" yang hebat mengaji. Terlihat dari sepeda motornya yang bersih mengkilat tidak menunjukkan tanda-tanda kegilaan. Setidaknya, saat mendengarkan suara beliau sebelum adzan subuh dikumandangkan. Benar! Beliau mengaji. Dan dalam beberapa kesempatan juga adzan. "Ashsholaatu Khayrum min annawm..." Suara cemprengnya menyeru kami untuk segera bangun dan menuju masji...

TDA Camp Loksado yang Menyisakan Penyesalan

Arsip TDA Camp - Loksado Sesal kemudian memang tiada guna, tapi mau bagaimana lagi. Jika memang sudah itu yang terjadi, semoga bisa jadi pelajaran di kemudian hari. Hal ini pulalah yang masih saya ingat pada moment menjelang akhir tahun lalu di acara TDA Camp. Acara yang memang sudah diagendakan sejak lama itu mengambil tempat di Loksado, Hulu Sungai Selatan - Kalimantan Selatan. Sejak awal keberangkatan pada hari itu sudah berisi penyesalan. Beberapa anggota TDA Banjarmasin yang tidak bisa ikut acara merasa menyesal karena tidak ikut. Pelajaran moral 1: Kalau ada acara piknik, kumpul-kumpul dalam komunitas, upayakan untuk ikuti. Kalau tidak, buat apa gabung komunitas? Trivia: Wisata alam loksado terletak di Desa Loklahung. Dan masih jadi misteri, apa sebenarnya makna dari Loklahung ini. Karena kalau meninjau dari kosakata, Lok Bermakna Teluk. Sedangkah Lahung bisa bermakna buah Layung (sejenis durian), atau bisa juga bermakna pelacur. Berangkat pada 25 Desember di ...

Mourinho Jadi Manajer MU, Welcome Jose.

Tidak tahu saya, apakah harus bergembira hati atau bersedih saat Manajemen Manchester United hari ini resmi menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer baru. Bersedih karena bukan Giggs yang jadi Manajer? Tidak suka dengan dia? Absurd. Toh CV Mourinho sebagai pelatih kelas dunia yang menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Inter MIlan tidak jelas-jelas harus membuat saya merasa bahagia. Sebagaimana fans-fans MU lainnya yang kadung rindu sejak pertengahan musim lalu.  Ada taggar #welcomeJose yang sekarang sudah beredar yang menandakan secara resmi, Mou jadi Manajer MU. Baca juga:  Mou untuk MU? Soal MU, Goal dan sistem dalam perusahaan Bukankah publik Old Trafford sangat haus akan prestasi. Meski dahaganya sudah terobati dengan hadirnya piala FA yang kembali dijunjung tinggi setelah terakhir pada 2004. Diyakini, bahwa kehadiran pria kebangsaan Portugal itu akan membuat MU kembali ke jalur yang benar. Insyaf menghuni 2 besar yang dalam 3 tahun terakhir tidak te...