Skip to main content

Posts

Lidah kaku Mengucap La Hawla Walaa Quwwata

Berkali-kali dibenarkan. Tidak bisa juga. Beliau tetap menggunakan "ka" untuk "ha". Contohnya saat mengucapkan الحمد الله رب العلمين  beliau bacanya "Alkamdulillahi rabil ngalamiin". Lidahnya kaku. Meski pada sebagian orang jawa yang benar-benar seperti kasus beliau ini, ada saja perubahan setelah belajar. Namun, belajar membaca Al Qur'an sesuai dengan pelafalan huruf yang benar jika sudah tua ya agak susah. Sepertinya default bawaan lahir lidahnya begitu. Seperti orang di bangsa tertentu yang tidak bisa mengucap "Ù‚" dengan benar sehingga lebih terdengar seperti "gha" daripada "qo". Seperti kami. Orang Banjar yang tinggal di pesisir Banjarmasin, kabupaten Banjar atau seputar Amuntai, lidah kami default dengan "r" yang 'betagar' atau 'r' yang tidak sepatutnya disebutkan. Beberapa dari kami kemudian belajar "errrrrrrrrrrr" atau berlatih dengan "ularrr melingkarrr di pinggirrrr p...

Wahsyi, From Zero to Hero

Terceritalah seorang Budak Ethiopia. Namanya Wahsyi bin Harb. Oleh Hindun dia Dijanjikan kebebasan jika mampu membalaskan dendam kematian ayahnya pada salah satu dari ketiga orang. Muhammad shallahu'alayhiwassalam, Ali bin Abi Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Di saat peperangan Uhud, dua nama di atas berada jauh dan sulit untuk dibunuh. Sedang Hamzah berperang seperti singa (kemudian beliau dijuluki اسد الله singa Allah). Dalam kesibukan menghadapi lawan itulah paman Nabi itu terlihat lengah dan tak terlalu memperhatiakan sekeliling. Di situlah Wahsyi melihat kesempatan. Dengan keahliannya, sebagai seorang Ethiopian, Wahsyi kemudian melemparkan lembing. Lembing tepat mengenai pinggang Hamzah dan tembus hingga di antara kedua kakinya. Kekuatan dalam hatinya membuat Hamzah masih ingin melawan. Namun apa daya sakit yang tak Terperi itu lebih kuat sehingga membuatnya tumbang. Dan episode selanjutnya dari peristiwa terbunuhnya Hamzah ini kita tahu bersama. Hindun membelah dad...

Menyolatkan pendukung "nganu"

Setahu saya, Rosulullah tidak ikut menyolatkan Abdullah bin Ubay bin Salul yang merupakan dedengkot kaum Munafik. Namun beliau juga tidak melarang para sahabat yang menyolatkannya karena ketidaktahuan mereka atas status munafik Abdullah bin Ubay bin Salul. Ketidaktahuan akan status seseorang sebagai munafik pun adalah perkara yang wajar. Walaupun ada seorang sahabat nabi bernama Huzaifah bin Al Yaman yang memiliki ilmu rahasia untuk mengetahui seseorang itu munafik atau tidak. Sehingga Umar bin Khathab bisa yakin seseorang itu munafik atau tidak dengan mengikuti Huzaifah. Memang ada ciri-ciri seorang itu bisa disebut sebagai munafik di dalam nash. Namun apakah kita bisa yakin, misalnya ketika dia berjanji untuk datang pada jam 8 namun datang jam 9, sebagai orang munafik misalnya? Atau dalam tataran yang lebih berat. Tiga ciri² yang telah sama kita ketahui tersebut harusnya menjadi semacam self correcrtion. Muhasabah kepada diri sendiri, apakah diri kita termasuk munafik atau tidak....

Molte Grazie Claudio

Tak Ada Yang Bisa Menghapus Sejarah Kemenangannya tahun lalu bak cerita dongeng saja. Maklum, target menghindari zona Degradasi saja ternyata berbuah piala sebagai kampiun Liga Premier Inggris. Pelatih yang dijuluki The Tinkerman itu, setelah sembilan bulan musim ini dipecat oleh manajemen Leicester. Karena tak kunjung bisa mengangkat performa tim yang hanya berjarak satu poin sama di zona degradasi. Walaupun pencapaiannya musim ini tidak bisa dibilang jelek-jelek amat. Karena di Champions League, masih ada asa untuk menembus babak selanjutnya meskipun kalah 2-1 di kandang lawan. Di mana ini merupakan kompetisi tertinggi Eropa pertama bagi Leicester. Namun, seperti banyak kasus lainnya, tidak semua orang bisa kita puaskan. Tidak semua orang kita bisa paksa untuk suka dan setuju kepada kita. PHK terhadap Claudio Ranieri tak dapat terelakkan. Satu pesan Jose Mourinho kepada Ranieri, "Tak ada yang bisa menghapus sejarah". Karena biar bagaimanapun ditutupi, sejarah akan t...

Bisnis Tanpa Modal, Bisa?

Saat hijrah ke Madinah, Abdurrahman bin 'auf meninggalkan hartanya di Mekkah. Sehingga, untuk memulai bisnis di Madinah dia harus dari nol lagi. Salah seorang sahabat kaum Anshar lalu menawarinya sebidang tanah dan seorang istri (untuk diceraikan lalu dinikahi Abdurrahman) tapi dia menolaknya dengan halus. Sembari berazam akan meminang seorang gadis Madinah dengan emas seberat kurma. Ringkas cerita. Saat itu Abdurrahman memulai Bisnis dengan datang ke pasar. Dia cari orang jualan unta untuk kemudian dijual kembali. Pada awalnya, hanya membantu menjual unta untuk mendapatkan fee penjualan. Hingga terkumpul uang untuk membeli seekor unta lalu dia jual sendiri. Menariknya, saat sudah mampu menjual sendiri unta. Abdurrahman malah menjual unta tersebut dengan harga modal. Tentu saja laris manis. Karena orang-orang yang sudah tahu harga pasaran unta pasti akan memilih membeli kepada Abdurrahman bin Auf. Lha... Kalau jual dengan harga modal, di mana untungnya? Kerja bakti kan gitu...

Antara Ragnar, Viking dan Politik

Dalam sejarah bangsa Viking selain bertani dan berdagang, mereka kerap melakukan pelayaran untuk menjarah sebuah desa, kota bahkan sebuah kerajaan. Di awal-awal perjalanan Ragnar Lothbrok berlayar menuju barat, kemenangan selalu didapat lebih cepat. Sehingga sebagian besar aksi penjarahan berubah jadi misi penaklukan. Namun saat mereka menyerang Paris yang merupakan ibukota kerjaan Frankia. Setidaknya dua serangan awal pimpinan King' Ragnar (sebelumnya dia hanya petani dan kepala suku biasa) berakhir dengan kekalahan. Bahkan, ratusan (atau kabarnya seribu) pejuang Viking gugur dalam pertempuran yang sudah direncanakan secara matang dari segala arah dengan menggunakan peralatan yang dinyana-nyata akan berhasil menjatuhkan Paris. Menariknya, justru kejatuhan Paris tidak dilakukan dengan peralatan lengkap dan serangan tiba-tiba di tengah malam. Ragnar yang seorang pagan (menyembah Odin, Thor dan Freya) dengan liciknya meminta untuk dibabtis di tengah kondisi sekarat pasca keka...

Kadar Uji Setiap Hamba

Pernahkah kita. Siapapun itu. Baik yang menulis atau yang sedang membaca coretan ini. Pernah merasa saat sakit berhari-hari, namun tidak kunjung sembuh juga. Lalu dengan gampangnya kita menyatakan bahwa "demikian beratkah ujian dari Tuhan?" Saya sendiri. Pernah lebih dari seminggu terserang demam typus. Disebabkan buruknya pola makan, minum dan istirahat sewaktu mahasiswa dahulu. Ditambah kesibukan sebagai ketua panitia acara dakwah di Kalimantan Selatan. Saya yang ketika itu terbaring sendirian di kamar, seolah tidak dipedulikan oleh kawan-kawan satu kost yang sebagain besar pula adalah aktivis lembaga dakwah kampus. Di beberapa hari menjelang kesembuhan, saya seolah mengutuk diri dan merasa waktu yang saya miliki hidup di dunia ini tidaklah lama lagi. Lalu dengan kemarahan membuncah, saya kecewa dengan rekan-rekan yang tidak juga menjenguk. Saya berpikir, andai saja saya mati saat ini, mungkin mereka akan tahu setelah bau busuk mayat tercium dari satu sudut kamar. Ber...