Skip to main content

Posts

Nyawa Seratus

Ini adalah tulisan yang saya post di akun FB Hendra Madjid dan kemudian saya post juga diblog yang lain. Semoga menjadi inspirasi, bagi yang sudah baca, bisa dibantu untuk membagikan. Terima kasih *** Nyawa Seratus Oleh: Hendra Madjid Ilustrasi uang Rp 100,- Beberapa waktu yang lalu saat berdiskusi dengan ustadz Abay, beliau bercerita tetang sebuah cerita yang menurut saya inspiratif. Walau sumber cerita asli (katanya nyata) tidak dapat saya temukan,saya yakin gubahan cerita ke dalam kondisi keindonesiaan bisa memberi pelajaran kepada kita semua. Cerita berawal ketika seorang pemuda miskin yang berupaya mencari nafkah untuk dia dan keluarganya. Pagi itu dia berangkat untuk mengerjakan apapun yang bisa menghasilkan uang. Dalam perjalanan, dia tanpa sengaja dia menemukan koin Rp 100,- (dalam cerita asli 10 sen). Saat ini koin seratus rupiah tak bernilai apa-apa. Bahkan tidak bisa untuk membeli sebiji permen (di tempat saya permen 3 buah = Rp 500,-). S...

Arogansi Operator SPBU

Sebenarnya, kalau sudah lebih dari sepekan tidak menulis sesuatu di blog rasanya seperti makin buntu. Oleh karena itu, sering aku gunakan metode memaksakan diri agar ide tetap mengalir seperti air. Dan benar kawan, setelah tuntas sebuah kalimat, ide itu datang kembali bermunculan. Koq bisa? Ilustrasi: Sebel us (dalam persfektif hati penulis), perjalanan jadi lebih mudah. Berkendara tanpa lampu utama tentu tidak akan bagus untuk perjalanan dalam kondisi hujan atau saat matahari sudah tenggelam. Seperti inilah perjalanan yang aku inginkan. Sembari menyetel MP3 di salah satu handphone yang aku bawa, rasanya hanya perlu waktu 3,5 jam untuk sampai rumah. Melewati Martapura, memasuki Matraman hingga sampai daerah Sungkai (kab. Banjar) speedometer mengkhabarkan bahwa bensin sudah mulai sekarat. Oke... Aku beri kau jatah untuk minum. Karena antrian tidak terlalu panjang, aku mampir di salah satu SPBU. Biasanya, kalau sedang penuh antrian (dengan para pelangsir) pasti akan dilewati ...

Mari Membangun Cinta

Hari ini adalah hari kedua sejak kantor kami resmi pindah ke ruko di belakang Lapangan Brimob. Usai membuka pintu, ngabsen (presensi), taruh tas langsung buka laptop langsung blogging. Hohoho, nampaknya semangat menulisku lagi. Setidaknya selama seminggu ini. Berhubung koneksi internet juga terbilang lumayan. ilustrasi: Fall in love Asiknya, sidang pembaca yang budiman sambil mendengar Sandy Sandoro

Taksi Mabok

Harapanku ketika melalui empat jam perjalanan pakai taksi (sebutan semacam travel atau angkutan luar kota di sini) adalah terlelap tidur setelah seharian bekerja di kantor. Sungguh, hari ini supir taksi jurusan Amuntai ini TERLALU. Dia menyalakan dangdut koplo dengan volume ektra kencang. Memasang head set dan menyetel lagu kegemaran tidaklah mempan untuk menangkalnya. Finally , sepanjang perjalanan rasanya seperti kantuk yang menggantung.  Ilustrasi: Angkot Pada kasus-kasus seperti ini, termasuk “bau” adalah

Indonesia Perlu Membaca

Baca di catatan facebook ku, ternyata aku pernah menulis seperti ini: Judul telah direvisi dari judul asli: Buku dan Kita Indonesia Perlu Membaca Oleh: Hendra Madjid “Anehnya, meski pasar lumayan jejal, lapak buku ini nyaris tak ada antrian. Hanya beberapa window shopper yang melihat-lihat lalu beranjak” Pasar dan lapak buku Selasa kemarin (22/08) penulis menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di pasar Alabio.  Ditemani istri, penulis tidak bermaksud membeli barang yang dijajakan penjual yang tumpah ruah setiap hari selasa dan rabunya.

Suami Istri itu mirip? Inikah Rahasia Jodoh?

Saat bersaelancar di facebook dan bertemu dengan profil teman yang foto profilnya bersama istri dan anak-anaknya membuat aku kembali teringat dengan pasangan teman-teman yang lain. Secara garis wajah ternyata mirip. Baik bentuk hidung, dagu ataupun sorot mata. Ini kebetulan atau memang begitulah rahasia jodoh.  Ilustrasi: Pasangan Mirip Barangkali, pengamatan acakku terhadap beberapa kawan (bahkan nasabah yang datang ke kantor) yang telah berkeluarga ternyata ada kemiripan. Minimal postur dan bentuk wajah, itu yang bisa dilihat. Secara karakter aku tidak tahu. Dan ini tidak sekali aku temukan. Kebetulan jika sekali, namun jika terus-terusan menemukan fakta ini boleh jadi ini semacam bukti ilmiah kalau bentuk wajah menentukan jodoh. Meski jodoh sendiri adalah rahasia Tuhan. Tentu hanya Tuhan yang mengetahui setiap detil kenapa seseorang berjodoh.  Istriku pernah diledekin oleh keluarga, soal kepandaiannya mencari suami yang mirip dengan ayahnya. Ya, betul. Aku mir...

Inteam - Kepastian

Pagi ini saat membuka playlist , langsung on -kan lagunya Intim yang berjudul "Kepastian". Mungkin tidak terlalu banyak yang tahu lagu ini, tapi bagi yang gemar nasyid pasti akan langsung nyetel . siapakah yang lebih mulia dari mereka yang tidak lupa janji Allah adalah kepastian dan nikmat syurga adalah indah Begitu lagu ini diakhiri. Sebagaimana pada umumnya nasyid (lagu-lagu Islami) biasa memulai dengan prolog lalu kesimpulan. Lagu ini